T
|
aubat adalah rasa penyesalan yang timbul dalam diri orang yang telah
berbuat dosa, lalu menangis dan memohon ampun kepada Allah dengan disertai
janji dalam hatinya tidak akan mengulangi perbuatan dosa tersebut. Orang
yang telah bertaubat dan taubatnya diterima Allah akan dibersihkan dosanya,
sebagaimana sabda Nabi saw, “Orang yang bertaubat dari dosanya seperti tidak
ada dosa padanya.”(H.R.Baihaqi, Muslim)
Di samping itu, orang yang bertaubat akan dibukakan pintu surga baginya,
sebagaimana sabda beliau, “Surga itu delapan pintu, tujuh pintu tertutup, dan
satu pintu terbuka untuk taubat.”(H.R. Thabrani, Hakim). Allah SWT senantiasa
membuka pintu taubat bagi hamba-hamba-Nya yang terlanjur berbuat dosa asalkan sakaratul maut belum menghampirinya.
Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba, selagi dia belum
sekarat.”(H.R. Tirmidzi, Ibnu Majah). Untuk itu, hendaknya kita selalu
bertaubat setiap hari, karena manusia tidak mungkin terbebas dari dosa. Beliau
SAW bersabda, ”Sesungguhnya ada yang terasa menutupi hatiku, lalu aku memohon
ampun kepada Allah sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari semalam.”(H.R.
Muslim, Abu Daud).
Oleh sebab itu, hendaknya kita jangan sampai enggan bertaubat, karena
orang yang enggan beertaubat adalah orang yang zalim, sebagaimana firman-Nya,
“Dan barangsiapa tidak bertaubat, mereka itulah orang-orang yang zalim.”(Q.S. Al Hujurat:21). Dan berputus
asa dari ampunan Allah adalah perbuatan dosa. Allah SWT berfirman, “ Tidak ada
orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya kecuali orang-orang yang
sesat.”(Q.S. Al- Hijr:56). Taubat yang dilakukan hendaknya diiringi dengan amal
shaleh, sebagaimana sabda beliau SAW, “Jika engkau bertaubat atas suatu dosa,
iringilah dengan amal shaleh. Yang demikian itu akan menghapuskan dosa.” (H.R.
Hakim). Dan firman Allah SWT, “Kecuali mereka yang telah bertaubat dan
memperbaiki diri dan menerangkan (kebenaran), maka kepada mereka itulah Aku
menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
(Q.S. Al-Baqarah:160. Setelah bertaubat, jangan menceritakan kepada orang lain
mengenai perbuatan buruk yang pernah dilakukannya.
Beliau SAW bersabda, “Setiap umatku diampuni, kecuali yang menjelaskan
itu maksudnya adalah seseorang yang berbuat (dosa), dan Allah telah
menutupinya, tetapi pada pagi harinya ia berkata, “Tadi malam aku melakukan ini
dan itu,”ia menghabiskan malamnya dengan ditutupi oleh Allah (dosanya), lalu
pada pagi harinya ia membuka apa yang telah ditutupi oleh Allah.”(H.R.Bukhari,
Muslim). Sedangkan mengenai takwa, Umar bin Abdul-Azis rah.a.berkata bahwa takwa adalah menunaikan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya (menjauhi perbuatan dosa).
Ada yang berkata bahwa takwa adalah menjaga diri dari adzab Allah dengan
beramal shalih dan takut kepada-Nya, baik ketika seorang diri maupun di
tengah-tengah orang banyak. Muhammad bin Hunaif berkata, “Takwa ialah menjauhi
apa saja yang dapat menjauhkan dirimu dari Allah. “Jadi, orang yang bertaubat
dan bertakwa sama-sama takut akan dosa. Bedanya, orang yang bertaubat adalah
orang yang terlanjur melakukan dosa, kemudian memohon ampun kepada Allah SWT,
dan orang yang bertakwa adalah orang yang menjaga diri agar tidak berbuat dosa.
Sesungguhnya orang yang bertaubat dan orang yang bertakwa adalah orang-orang
yang mulia di sisi Allah SWT.
Taubat Itu Inda h
Mari Taubatan Nashuha
No comments:
Post a Comment